Jika dibandingkan dengan bagian dunia yang lain, segitiga Bermuda itu cukup besar, namun reputasinya lebih besar lagi, jauh melebihi ukurannya. Secara geografis, segitiga ini merupakan wilayah di samudera atlantik yang dikelilingi oleh Bermuda, Puerto Rico dan Miami di Florida. Banyak mitos tentang orang yang hilang secara misterius yang dihubungkan dengan segitiga Bermuda.
Benih-benih mitos ini mulai muncul pada 5 desember 1945 pukul 1420, ketika lima buah pesawat pembom Avenger Torpedo terbang dari landasan pangkalan armada di Fort Lauderdale, Florida dalam sebuah latihan rutin. Cerita ini kemudian berlanjut bahwa dalam cuaca yang sangat cerah, pilot-pilot mengalami disorientasi secara misterius, dan melalui transmisi, mereka dengan panic meminta bantuan. Transmisi radio terakhir dari flight 19 terjadi pada pukul 1904. pada pukul 1920, pesawat penyelamat Martin Mariner dikirim – dan juga menghilang tanpa bekas.
Mitos ini mengklaim bahwa tidak hanya pesawat yang hilang di wilayah ini. Banyak kapal laut yang berakhir di segitiga Bermuda, termasuk kapal layar pada abad 19, Mary Celeste, yang ditemukan mengapung dan ditinggalkan dalam kondisi baik. Segitiga Bermuda terus bergerak bersama waktu, dan sejak itu semakin banyak kapal, termasuk kapal selam nuklir USS Scorpion, telah menghilang tanpa bekas.
Cerita yang sebenarnya, lebih membosankan daripada mitos yang banyak beredar.
Pertama, Segitiga Bermuda itu luas, lebih dari 1 juta km persegi, anda dapat mengumpulkan banyak kapal dalam wilayah seluas itu.
Kedua, wilayah ini terletak di sebelah utara dari tempat munculnya sebagian besar angina topan atlantik yang biasa menyerang pantai timur Amerika Serikat. Arus teluk, “sungai di laut”, mengalir cepat dan bergolak melalui Segitiga Bermuda, menyapu sejumlah besar energi yang ada disana. Banyak topan liar yang tiba-tiba muncul, dan tiba-tiba menghilang.
Ketiga, profil permukaan dibawah laut sangat bervariasi, mulai dari dasar benua yang dangkal hingga dasar samudera atlantik yang paling dalam, sekitar 30.000 kaki (9.144 m). Ini berarti bahwa beberapa kapal yang mengalami kecelakaan akan sulit sekali ditemukan.
Keempat, rute ini menjadi rute perjalanan paling padat untuk kapal pesiar di dunia. Jadi anda dapat memperkirakan akan banyak kemungkinan terjadinya kecelakaan dilaut
Kelima, sebuah survey yang dilakukan oleh lembaga asuransi Lloyd of London menunjukkan bahwa, berdasarkan prosentase, kapal yang hilang di wilayah Segitiga Bermuda lebih banyak dibandingkan dengan kapal yang hilang di tempat lain.
Ketika anda memeriksa cerita-cerita ini dengan lebih teliti, misteri ini akan lebih terurai.
Marie Celeste ditemukan dalam keadaan kosong pada sisi lain Samudera Pasifik, antara Portugal dan Azores. Berlawanan dengan legenda, kapal ini berada dalam kondisi yang sangat buruk. USS Scorpion ditemukan tenggelam di dekat Azores, jauh dari Segitiga Bermuda.
Cerita tentang Flight 19 pada 5 Desember 1945 adalah kuncinya.
Para pilot ternyata tidak berpengalaman. Mereka semua sedang dalam masa latihan dibawah komandan Letnan Charles Taylor. Laporan mengatakan bahwa ia merasa sakit setelah meminum minuman keras, dan mencoba mencari komandan lain untuk menggantikannya pada misi ini, namun tidak berhasil. Cuaca tidak cerah, angin topan muncul tiba-tiba dengan gelombang setinggi 15 meter. Pesawat pembom Avenger Torpedo tersesat, kehabisan bahan bakar dan tenggelam dalam angin topan di tengah malam. Salah satu kolega Komandan Taylor menulis, “…mereka punya alasan untuk menyebut pesawat-pesawat itu “burung besi”. Pesawat itu beratnya 14.000 pound (lebih dari 6 ton). Jadi ketika mendarat di air, mereka akan tenggelam dengan cepat.
Pesawat penyelamat Martin Mariner yang dikirim untuk mencari Avengers tidaklah hilang tanpa bekas. Pesawat ini terbang dengan bahan bakar penuh karena mereka harus terbang selama 24 jam terus menerus. Sebelum insiden ini terjadi, mereka sudah mengalami masalah kebocoran asap bahan bakar di dalam kabin. Kru SS Gaines Mill akhirnya melihat Marines meledak sekitar 23 detik setelah lepas landas, dan melihat puing-puing berhamburan di lautan yang sedang dilanda badai. Setelah insiden, Angkatan laut melarang terbang seluruh pesawat Martin Mariner.
Mitos adanya kekuatan supranatural jahat yang bersembunyi di segitiga Bermuda mulai muncul ketika Vincent H. Gaddis menulis tentang isu flight 19 pada Februari 1964, Argosy: Magazine of Masterpiece Fiction dalam cerita yang berjudul “The Spreading Mystery of Bermuda Triangle”. Namun mitos ini benar-benar dipercayai pada tahun 1974, ketika Charles Berlitz meluncurkan buku larisnya yang berjudul “The Bermuda Triangle” yang bahkan lebih imajinatif.
Penjelasan eksotis untuk semua malapetaka ini mencakup kekuatan Kristal dari atlantis, makhluk luar angkasa yang bersembunyi didalam air, kejahatan dari dimensi lain dan manusia jahat yang menggunakan mesin gravitasi. Tentu saja, cerita-cerita ini memang lebih menarik daripada kejadian yang sebenarnya.
Sumber: Mythconception, Dr. Karl Kruszelnicki
No comments:
Post a Comment